Kebun Kentang
Pak Lurah Naryo, Yan, Kusno, Ubed, Said, dan Dandi terkejut ketika kematian seorang guru taat ibadah ditemukan tewas dengan mulut menganga. Salah satu organ dalamnya diambil. Guru itu adalah korban pertama. Setelah itu korban-korban berikutnya pun berjatuhan dengan kondisi yang sama. Ketakutan melanda Desa Rojowali. Dandi yang paling ketakutan karena lokasi jatuhnya korban adalah di lahan kosong dekat kebun kentang miliknya. Polisi sudah dikerahkan untuk mengusutnya tetapi lurah itu didesak warga untuk mengambil keputusan lain.
“Cepat panggil orang pintar!”
Sejatinya genre horor sudah merupakan genre yang berdiri sendiri dengan segala keanehan yang dibangun dalam cerita. Namun saya memasukkan unsur misteri sebagai genre gabungan di Kebun Kentang. Saya ingin membuat sebuah cerita yang sangat identik dengan alur cerita yang membuat penasaran sehingga pembaca menebak-nebak akhir dari ceritanya.
Saya terbiasa membuat cerita yang bergenre gabungan seperti itu. Hanya saja, saya mendapat kesulitan untuk cerita Kebun Kentang ini. Salah satunya setting yang akan saya pakai. Cerita Kebun Kentang harus kental dengan unsur klenik dan tradisional. Saya tidak mendapatkan setting horor di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar Indonesia lainnya. Saya akhirnya menentukan satu tempat di Jawa Timur yang masih kental dengan unsur tradisional itu. Saya tidak menyebutkan nama tempat itu di cerita dengan jelas. Saya hanya membuatnya sebagai bagian fiksi dari belaka.
Dalam proses penulisan Kebun Kentang, saya memang mengalami beberapa hal yang tidak biasa. Saya selalu terbangun setiap pukul 2 pagi. Saya tentu heran karena saya tidak pernah terbangun tiba-tiba di jam sebelum waktu subuh. Kadang terbangun karena bunyi kresek. Benturan-benturan yang terdengar di kaca. Dan yang paling aneh itu ketika proses menulis adegan penyerangan Rahma hanya selesai dalam waktu tiga puluh menit saja. Jadi waktu saya terbangun pukul 2 pagi hari itu, saya putuskan untuk lanjut menulis. Biasanya saya mengulur-ulur waktu menulis, untuk adegan itu, entah kenapa semuanya terasa mengalir begitu saja. Pas adegan ini saya serahkan ke adik saya untuk dibaca pertama kali, dia mengatakan, "Serem banget!"
Saya juga heran ketika adegan itu saya baca ulang. Merinding. Ini siapa yang nulis???
Setelah Kebun Kentang selesai ditulis, saya tidak bangun jam 2 pagi lagi. Aneh...
Kebun Kentang pun menjadi salah satu peserta di Proyek Kumpulan Budak Setan #2 yang di sayembarakan oleh Eka Kurniawan dkk. Dan memang belum takdirnya menjadi salah satu cerpen pilihan beliau.
Tidak terpilih di proyek itu, Kebun Kentang saya lempar ke wattpad di pertengahan tahun 2017 dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan karakteristik pembaca wattpad. Saya sebenarnya cemas, di samping semua penulis horor wattpad berlomba-lomba membuat kisah-kisah horor kekerasan (psychopath) dan creppypasta berdarah-darah yang mampu menghasilkan pembaca lebih dari berapa ribu kali, saya menantang arus dengan membuat cerita bergenre horor-misteri. Walhasil ternyata ada juga yang mengapersiasikan Kebun Kentang. Selama satu minggu pertama publish, readernya mencapai 1k. Sampai tulisan ini dibuat (Desember), Kebun Kentang sudah mencapai 7.2k, dan mungkin akan terus bertambah.
Kebun Kentang menjadi salah satu cerita dalam Kumpulan Cerpen Kamar Nomor 7